Monday, July 26, 2010

KWI is Perfect Experience (day 1)

Posted by Ahmad Nalpa on Monday, July 26, 2010

Senin, 26 januari 2009 adalah awal cerita ini. Capek n ngerutu juga sich nunggu keberangkatan. Ditunggu-tunggu busnya gak dateng-dateng. Udah pada marah-marah semua sama panitia. Tapi untung aku gak ikutan marah. Always smile ^_^ Hehehe. Sebelumnya kita kenalan dulu yuk... dengan salah satu binatang yang bernama “PACET”. Iya itu dia pacet. Apa itu pacet? Itu lho binatang yang suka ngisap darah. Iya khaan... memang benar pacet suka ngisap darah. Tapi yang dimaksud bukan pacet itu. Tapi pacet KWI yang satu ini beda dari yang lain. Pasukan cepat dan terampil itulah kepanjangannya. Terdiri dari dari 15 orang + 2 orang kakak asuh. Nalfa, Revie, Endrik, Tika, Tiyas, Eflin, Hikmah (ii), Fadhil, Syaza, Aldo, Eka, Cardo, Vebri, Reni, dan iin. Tapi sayangnya mbak iin gak jadi berangkat karena sakit. Jadi tinggal 14 deh.... ehm.... ada 2 orang lagi ni yang belum kesebut. Siapa ya??? Ayo tebak....Tau gak siapa???? Sebut saja dia bunga. Hehehehe becanda alias just kidding. Dia adalah kakak asuh kelompok 12 sekaligus wilayah 1. Mereka adalah mbak Helma dan Kak Badri. Yech..... Berikan Uplause buat mereka berdua. Hehehe hahahaha . Ok lanjut cerita.......

Acara keberangkatan KWI pun dibuka oleh pembantu dekan 3 FMIPA Unila, bus pun sudah berkumpul dan siap berangkat. Di awali dengan teriakan “HIDUP MAHASISWA” kami semua berangkat. Teriakan inilah yang selalu menghiasi cerita ini. Di KWI inilah aku bisa mengerti betapa dahsyatnya makna dibalik kata “HIDUP MAHASISWA”. Sebelumnya sich biasa-biasa saja dengan kata itu. Tapi sekarang..... Membara!

Pekon Fajar Mulya. Ya itulah namanya, sebuah desa yang menjadi tempat tujuan kami sekaligus juga desa yang memuat begitu banyak cerita penuh kenangan bagi kami semua terutama kelompok 12 dan wilayah 1. Setibanya di desa Fajar Mulya. Semua warga dan perangkat desa sudah berkumpul menunggu kedatangan kami semua. Awalnya ditargetkan akan tiba pukul 10.00wib namun target meleset dan tiba di tempat tujuan pada pukul 12 lebih (lebihnya banyak / sudah waktu dzuhur). Kami semua disambut dengan penuh suka cita oleh warga setempat. Satu kalimat pembukaan yang masih ku ingat “Mari amalkan ilmu yang sudah didapat di desa ini ya”. Berat bro ngamalin ilmu, gak semua orang bisa ngamalin ilmu dengan baik. Kebanyakan pada ngamalin untuk kepentingan pribadi doank! Lanjut lagi....

Setelah itu kami semua dibagi ke dalam kelompok wilayah serta rumah sebagai tempat yang akan kami tinggali. Kelompok 11, 12, dan 13 mendapatkan tempat di wilayah 1. Ada banyak event di wilayah ini. Tunggu ya...nti saya ceritain kok. Sabar dunk.....

MENUJU GRIYA IDAMAN
Pak Amir, ya itulah nama pemilik rumah yang kami tempati sekaligus juga beliau yang mengajari kami bermain rebana untuk tampil di malam kreasi. Sedangkan yang perempuan tinggal di rumah bu Suwartini (lupa .red). hehehe. Awalnya sich rada asing dengan kondisi Fajar Mulya. Namun seiring berjalannya jam barulah terasa betapa luar biasanya sampai-sampai tak bisa lupa dan terbayang-bayang terus hingga sekarang. Setelah istirahat sejenak, kami pun keliling ke rumah warga tetangga untuk silaturahim dan mengutarakan maksud kedatangan kami pada semua warga. “Assalamu’alaikum pak, bu! Kami dari Unila, barusan sampai ke sini dalam rangka acara KWI. Kami mohon bantuannya, tolong ingatkan kami jika melakukan hal yang yang tidak berkenan dengan adat desa ini, mohon bimbingannya kiranya terdapat tingkah laku kami yang kurang baik sekali lagi mohon diingatkan dan juga jangan sungkan-sungakan tuk memanggil kami jika membutuhkan bantuan. sekali lagi jangan sungkan-sungkan ya pak, bu!”

Lanjut lagi......
Beberapa saat kemudian setelah shalat dhuhur dan merapihkan kamar! “Woi keluarin yang bawa makanan, dah laper nie” seru Syaza. Kami pun mengeluarkan yang diminta (khusus laki-laki). Semua makanan kami campur dan makan bareng dalam satu piring, katanya sich biar lebih akrab. Walhasil memang ada banyak dampak yang didapat saat makan bareng. Awalnya masih ada sedikit sungkan diantara kami semua, tapi nanti.... (skip dulu ya).

Cuaca sedikit agak bersahabat, karena memang sekarang lagi musim hujan!
“Veb azan ya” perintah ku pada vebri yang saat itu diamanahi sebagai ketua kelompok. Vebri pun mengumandangkan Azan ashar. Alhamdulillah musholah berada di area rumah yang kami tempati, jadi gak usah jauh-jauh jalan ke masjid. Tempat kami memang strategis sekali. Selesai sholat barulah kami semua menjalankan agenda pertama acara yang sudah di susun panitia pelaksana yaitu mikro teaching di wilayah masing-masing. Untuk wilayah 1 terdapat 2 tempat yaitu di musholah dekat rumah dan di dusun sebelah. Lumayan jauh sich jaraknya dengan rumah yaitu sekitar 1 kilo lebih. Kami pun membagi tugas ada yang mikto teaching, Nimba air, masak dan lain sebagainya. Kebetulan saat itu aku, fadhil, syaza, endrik, shandy, irfan, oki, kak Badri dll kebagian mikto teaching di dusun sebelah. Jauh juga jalannya ampe nyasar lagi. Saking jauhnya saat setengah perjalanan kami memutuskan untuk kembali. Namun demikian berkat motivasi dari kakak asuh dan dengan alasan sekalian jalan-jalan sore, kami pun tak patah semangat dan akhirnya melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan. Sampe keringatan lho. Apalagi si Shandy pake nggerutu di sepanjang jalan. “Ya Allah..... mana tempatnya ini??? Jauh amat kali. Gak nyampe-nyampe. Hu.....capek woi....balik ja” itu tu kata shandy yang diulang-ulang di sepanjang jalan yang ujung-ujungnya sampe juga. Hari pertama ini belum ada anggota perempuannya yang ikut. Awaknya sich cuma sekedar ngecek doank. Habisnya PJ wilayah yang maksa. Tau gak siapa PJ wilayah 1??? Mahfudz Hudori. Hehehe

Setibanya di masjid Nurul Huda (tempat mikto teaching Ngaji dusun sebelah), kami belum melihat seorang anak pun. Padahal saat itu sudah menunjukkan pukul 16.30wib. tak lama kemudian setelah sedikit ngobrol dengan warga sekitar masjid, barulah anak-anak mulai berdatangan. 2, 5, 7, 11 orang, Dan akhirnya yang datang hanya Sekitar 20-an orang anak (laki-laki dan perempuan). Kamipun mulai berkenalan dengan semua anak. Benar kata orang bijak “Penampilan pertama begitu mengesankan, selanjutnya terserah anda”. Begitu antusiasnya anak-anak menerima kami. Begitu semangatnya mereka untuk belajar. Pokoknya kami semua salut pada anak-anak di sana. Karena sakingnya, di perjalanan pulang kami bercerita puas tentang anak-anak itu.
“Tau gak tadi ada anak yang saya tanya-tanyain dan cerita” ungkap Oki pada kami semua.
Gini ni ceritanya :
“Dek tinggalnya di mana” tanya Oki
“Itu di dekat masjid kak” jawab anak
“Guru ngajinya kemana?” tanya Oki kembali
“Guru ngaji saya udah ninggal, itu kuburannya di belakang masjid” jawab anak
“Kamu takut gak?” Oki
“Ya gak lah, khan orang beriman” polosnya anak itu. Hehehe
Sejenak dan tak disangka anak itu langsung bercerita tanpa diminta, “Bapak saya udah mati kak, karena jatuh dari pohon kelapa. Trus ibu saya nikah lagi” kata anak itu dengan polosnya!
Dalam hati Oki ingin tertawa, namun ditahan juga. “Adek ada mbak gak??? Tanya Oki kembali....
“Ehm......” (skip dulu ya cerita yang ini, karena yang lain lum cerita). Hehehe
Yang itu baru cerita dari Oki. Itu salah satu satu sampel cerita. Masih ada cerita dari yang lainnya. Tapi tak bisa ditampilkan di sini. Langsung tanya aja sama orang yang ikut di hari pertama ok. Lanjut ke alur maju......
Tadinya jalan terasa begitu jauh namun kini tak terasa. Sekejap sudah tiba kembali di rumah. Luar biasa Allahu akbar!

Ternyata gelap di Fajar Mulya bukanlah isapan jempol belaka. Memang kalau malam sangat gelap, karena memang desa ini belum di aliri listrik. Dan sinyal HP pun Cuma indosat. Susah-susah senang juga.... hehehe

Shalat Maghrib, habis itu makan malam. Ehm...mencicipi masakan pertama dari juru masak. Di sinilah si Vebri mulai menunjukkan sedikit taringnya. Suka bercanda. Awalnya gak ada komentar..... ehm ..... memang gak banyak komentar, jawabannya terlihat sudah, semua makanan ludes tak bersisa. Gak tau ludes karena enak atau karena memang udah kelaperan kali ya..... Dan satu kata di akhir makan malam, terima kasih! hehehehe

Malam harinya kami semua mengikuti agenda acara dialog LK yang diisi oleh petingi-petinggi alias ketua di setiap lembaga kemahasiswaan di fakultas MIPA unila, yang kesimpulannya sebagai berikut :
1.Semangat berorganisasi
2.Banyak manfaat yang didapat dari berorganisasi
3.Luar biasa deh bila ikut organisasi, pokoke nyesel kalo gak aktif organisasi
Setelah itu kami semua pulang dan istirahat. To be continue di KWI is Perfect Experience (day 2) dan nantikan kemunculan tokoh-tokoh baru. Ok.....!!!

WELCOME TO NEW “TOKOH” (Dek Helma, Mbak Puji, Mbak Fitri, Aa, Kids, dll)

No comments:

Post a Comment