:-) Pesta demokrasi yang hanya tinggal menghitung hari ini ternyata bisa terancam gagal. Kenapa?? Hal ini karena KPU kita saat ini belum bekerja dengan baik. Berikut bukti ketidaksiapan KPU sebagai penyelengara pemilu :
1. Penyebaran logistic yang setengah-setengah
Seharusnya semua logistik Pemilu harus tersebar secara merata dalam satu paket penuh. Namun faktanya sekarang logistik pemilu masih berceceran. Kotak suara dan form-form (C1 KWK, dll) datang tidak bersamaan. Ternyata sampai dengan 16 hari menuju hari H pemilihan umum logistik belum diterima secara utuh oleh daerah.
2. Sosialaisasi ke masyarakat yang kurang
Peraturan pemilu Indonesia saat ini sungguh sulit. Untuk menentukan surat suara sah dan tidak sahnya pun sampai dengan sekarang masih banyak pertentangan. Seharusnya dengan sulitnya tata cara dan aturan itu KPU harus bisa mensosialisasikan kepada masyarakat dengan baik. Namun apa yang terjadi sekarang??? KPU saat ini belum mampu bersosialisasi kepada masyarakat. Hal ini terbukti masih banyaknya masyarakat yang belum mengerti terkait tata cara pemilu yang benar. Surat suara yang dinyatakan sah dan tidak sah pun belum banyak masyarakat yang mengetahuinya. Mungkinkah pemilu ini akan berlangsung seperti yang diharapkan.
3. Mengunakan Daftar Pemilih (DPT) yang lama
Saat ini fakta membuktikan bahwa daftar pemilih tetap untuk pemilihan wakil rakyat di Lampung bulan April mendatang masih menggunakan daftar pemilih Gubernur tahun lalu. Belum adanya perubahan. Terkesan KPU tidak bekerja.
4. KPU tidak Independen
Seperti yang sudah jelas dinyatakan dalam undang-undang bahwa prasyarat sebagai penyelenggara pemilihan umum harus Independen/bebas berdiri sendiri tanpa adanya penekanan dari pihak manapun. Tapi apa yang terjadi dengan KPU saat ini??? Fakta berbicara bahwa terdapat banyak anggota KPU yang ditungangi partai politik.
Dengan kondisi ini... Mungkinkah pemilu ini akan berjalan damai, aman sesuai yang diharapkan???
No comments:
Post a Comment