Wednesday, February 18, 2009

Cinta Bersemi di Balik Hijab

Posted by Ahmad Nalpa on Wednesday, February 18, 2009

“Asslm..akh, ana hanya mengingatkan aja kalau hari ini ada syuro di sekret, inget jangan sampai telat”. Ku hanya tersenyum sipu membaca sms ini, sungguh akhwat yang perhatian bisik hatiku. Astaghfirullah.. aku tidak boleh memikirkan sesuatu yang tak semestinya. Ku tatap jam di dinding kamar kos ku ternyata telah menunjukan pukul 21.16, tugas kuliah belum ku selesaikan sedangkan besok harus sudah di kumpulkan, ini ke khilafan ku karena menganggap remeh tugas-tugas kuliah.

Memang sebagian ikhwah memandang sebelah mata ketika mendapat tugas dari dosen termasuk aku mungkin. Sehingga ketika mendapat tugas dakwah langsung mendapat alasan yang kuat untuk menolaknya. Dengan alasan ada tugas mendesak lah yang harus di kumpul kan besok. Padahal tugas nya sudah di berikan satu minggu yang lalu oleh dosen namun karena terlalu menyepelekan maka tugasnya baru di kerjakan pada malam terakhir. Benar kata murobi ku ketika aku sedang liqo,” ikhwan itu akh, jangan di tanya kapan tugas nya di kasih, tapi tanya kapan tugas nya dikumpul bahkan ketika ada panggilan mabit baru deh mengeluarkan hujjah yang seakan akan mereka sangat sibuk sekali”.

Akhirnya tepat pukul 23.30 selesai sudah tugas ku kerjakan, lega sekali hati ini. Aku tak dapat membayangkan betapa leganya hati ku ketika di akhirat kelak mendapatkan kitab di tangan kanan. Aku pun mengayunkan kaki ku menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Meski pun sudah sangat malam namun air wudhu masih sangat terasa sejuk membasahi pori-pori wajahku. Shalat witir 3 rakaat telah kukerjakan menutup segala aktifitasku hari ini. Tempat tidurku telah menanti diriku untuk kembali meremajakan sel-sel tubuh yang telah bekerja seharian penuh. Memang beginilah seharusnya seorang muslim, jika siang ia tampak seperti singa kelaparan namun jika malam ia lebih taat di bandingkan seorang rahib.

“akh, bangun dunk sudah jam tiga tuh laksanakan qiyamullail gih masa kalah sama ayam, ayam ja dah pada bangun”. Lagi-lagi akhwat ini mengirim ku sms tausyiah, hati ku galau dan gundah membaca sms nya. Aku mencoba menepis semua pikirin-pikiran aneh tentang sms ini, ya ALLaH jangan sampai engkau gantikan untuk ku bidadari surga dengan bidadari dunia. Aku pun bangun dan melaksanakan qiyamullail sampai masuk waktu shubuh. Setelah itu aku pun langsung meraih mushab kesayangan ku yang sudah menemaniku dalam membaca surat cinta dari Rabb ku semenjak aku masih duduk di bangku SMA. Sudah menjadi kebiasaanku untuk tidak tidur setelah shalat shubuh, dulu ketika aku masih tinggal bersama orang tua di kampung. Ayah ku akan sangat marah jika ada anaknya yang tidur setelah shalat shubuh apa pun alasannya. Katanya orang yang tidur setelah shalat shubuh akan kalah mendapatkan rezeki dengan ayam. Sungguh sebuah didikan yang sangat arif dari ayah ku, ya ALLaH semoga kelak aku pun bisa menjadi seorang ayah yang bijak seperti luqman mendidik anaknya.

Almatsurat telah ku baca, sekarang saatnya berolahraga pagi. Aku pun keluar dari kamarku untuk menghirup udara pagi yang sungguh sangat meresap di relung paru¬- paru ku. Olahraga pagi pun ku tunaikan terutama untuk kembali menyeimbangkan sel-sel tubuh yang telah beristirahat semalam. Bagaimana selanjutnya???? Tunggu cerita selanjutnya.......!!!!

No comments:

Post a Comment